Powered by Blogger.

Friday, August 31, 2012

BANYU SUMILIR OUTBOUND CENTER : SROWOLAN

Banyu Sumilir adalah Penyedia Jasa Layanan untuk Kegiatan Training, Outbound Dan Adventure Service yang berlokasi didalam kawasan Pasar Perjuangan Srowolan Dn. Srowolan, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta. Sebagai yang terbaik di Yogyakarta versi Disbudpar DIY 2009, Banyu Sumilir Outbound Center  Srowolan - Yogyakarta berkembang dan tak pernah berhenti dalam mencapai apa yang disebut dengan Excellent.
Dengan disokong oleh SDM yang berkompeten dalam bidangnya serta dijejali oleh kaum muda yang energik dan ambisius, Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan - Yogyakarta berkembang menjadi kekuatan baru dalam bidang training maupun penanganan kegiatan Outdoor dan Wisata petualang ( Adventure ). Di bawah slogan besar "Excellent Personality in Excellent team For Excellent World", Banyu Sumilir Outbound Center siap untuk menjadi partner bagi siapa saja yang selalu ingin meperbaharui keadaannya untuk bergerak menjadi Individu yang luar biasa.
Di Tahun 2012 ini, Seluruh SDM Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan-Yogyakarta benar - benar siap untuk menjadi pilihan yang pantas bagi siapapun yang ingin membangun kapasitas dirinya beserta team dan siapapun yang ingin menjelajahi eksotisme Nusantara dengan perspektif yang beda dan baru. 

Dengan ber-Basecamp dilokasi yang sangat representif di asrinya alam pedesaan dikaki gunung Merapi, Banyu Bumilir Outbound Srowolan-Yogyakarta telah mempersiapkan seluruh jajarannya untuk menjadi sahabat bagi anda yang selalu ingin hidup dengan cara yang luar biasa. Bagi kaum muda yang ingin menjajal keberaniannya, Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan-Yogyakarta adalah pertner yang tepat dalam mewujudkan keinginannnya untuk menaklukan setiap jengkal lekuk eksotisme alam nusantara.
Anda Team Dan Personal yang haus akan pengalaman baru dan berniat mendeklarasikan diri sebagai orang yang luar biasa?? Datang dan bergandenglah bersama kami, Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan-Yogyakarta yang selalu siap dengan tantangan yang lebih dari yang pernah anda bayangkan, dan kita akan akan buktikan bahwa anda lebih dari pada biasa!!

KURT HAHN SANG PENCETUS OUTBOUND

Outward Bound adalah ide pendidikan inovatif yang dikreasikan oleh Kurt Hahn yang telah bertahan dan berkembang selama lebih dari enam puluh tahun. Fakta Ini dapat dikatakan luar biasa karena begitu banyak metode pendidikan yang muncul dan tenggelam selama periode ini.
Apakah karena konsep ini sangat mudah beradaptasi dan dapat diterapkan pada dunia edukasi secara masal atau karena pemikiran dan filosofi dari konsep metode semacam outbound ini adalah abadi dan memiliki daya tarik universal? atau mungkin kedua faktor tersebutlah yang membuat metode ini menjadi populer dan terus berkembang.
Yang jelas sang penemu metode outward bound atau lebih dikenal outbound training , Kurt Hahn telah meninggal pada tahun 1974 tetapi pengaruhnya dalam Outward Bound dan inisiatif pendidikan lainnya masih hidup hingga saat ini. Beliau lebih menekankan tercapainya tujuan daripada melatih fokus, dengan menggunakan cara yg sangat fleksibel, beragam dan sangat adaptatif. Begitu pula dengan metode Outbound Training, dengan programnya yang boleh dikatakan “tidak lazim”
Kisah Sang Penemu Outbound
Kurt Hahn lahir di Jerman pada tahun 1896, putra seorang industrialis Yahudi kaya, tapi ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Inggris sebagai warga negara Inggris. Sementara ia masih di SMA tahun 1902, ia menghabiskan liburan musim panas di Dolomites dengan teman-teman dari Abbotsholme, sebuah sekolah negeri Inggris. Selama rentang perjalanan ini, dalam sebuah diskusi tentang sistem sekolah umum Inggris, ketertarikan mengenai dunia pendidikan pertama kali masuk ke dalam benak Hahn. Hal ini menyebabkan ia menjadi terobsesi, kemudian ia mulai mendalami filsafat pendidikan dan sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Plato, Baden Powell, Cecil Reddie, Dr Arnold dari Rugby, Herman Lietz dan lain-lain.
Pada tahun 1904, saat ia masih muda, Hahn terkena “sunstroke” yang cukup parah sehingga membuatnya cacat permanen namun disinilah ia merasakan ketegaran karena ia memiliki semangat dan keberanian untuk bertahan hidup yang sangat tinggi. proses pemulihan diri ini dimanfaatkannya untuk mempelajari filsafat pendidikan secara lebih mendalam dan merumuskan sistem pendidikan yang hingga saat ini menjadi sangat populer.
Salah satu prinsip hidupnya yang ia pegang teguh sejak saat itu adalah, “ketidakmampuan Anda adalah Peluang Anda”, yaitu mengubah Tantangan menjadi Keuntungan, dengan cara selalu melakukan hal yang benar, terbaik dan bermanfaat meskipun dalam keadaan yang dirasakan sangat sesulit apapun.
Filsafat pendidikan Hahn adalah perpaduan dari apa yang dianggap sebagai ide terbaik yang diambil dari berbagai sumber. Menurutnya, pendidikan adalah seperti pengobatan, metode pengobatan yang ada pada saat ini adalah hasil penemuan dan penyempurnaan dari metode metode terdahulu, jika anda datang ke seorang ahli bedah umum dan meminta untuk membedah usus anda dengan cara yang terbaik dan benar, pasti dokter ahli bedah umum tersebut akan menyarankan anda untuk datang ke ahli bedah yang lebih ahli mengenai usus.
Jadi menurut Hahn, tidak ada yang istimewa dan baru dari metode “temuannya”, karena menurut Hahn, ia hanyalah mengumpulkan, merumuskan kemudian mengemasnya dengan cara yang dianggapnya paling sesuai dengan pengalaman atau proses hidupnya pada masa itu. Beliau menganggap, lebih baik meminjam sebuah ide atau metode yang sudah teruji dan terbukti ketimbang harus mencari dan berkesperimen dengan metode baru.
Kunci keberhasilan Hahn adalah, ia berhasil merangkum, mengambil dan menggabungkan ide dan metode terbaik dari tiap pakar pendidikan di dunia, menjadi suatu metode edukasi yang sangat unik.
Hahn memiliki keyakinan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan potensi dan kekuatan spiritual serta kemampuan untuk membuat penilaian yang benar mengenai nilai hidup dan moral.
Dalam perkembangan hidupnya, seseorang itu kehilangan kekuatan spiritual ini dan kemampuan untuk membuat penilaian moral karena, apa yang Hahn sebut, diseased society dan the impulses of adolescence.
Oleh karena itu, Hahn terobsesi oleh dekadensi moral atau penyakit sosial yang dia amati di masyarakat, dan sangat tergerak untuk mencari solusinya, beberapa “penyakit” tersebut misalnya seperti :
  • Penurunan tingkat kebugaran karena adanya sarana transportasi modern, pada saat itu lokomotif atau mesin
  • Penurunan memori dan imajinasi karena bingung, waswas, stress, gelisah akibat dampak dari modernisasi
  • Penurunan tingkat keterampilan dan perhatian karena melemahnya tradisi dan budaya yang positif serta keahlian
  • Penurunan disiplin diri karena ketergantungan pada obat-obat perangsang dan obat penenang
  • Penurunan rasa cinta dan kasih sayang antar sesama karena masing masing sibuk dan egois dengan gaya hidup modernnya
Sebagai bagian dari perhatiannya terhadap kekuatan dan kemampuan fisik adalah, ia percaya bahwa setiap manusia memiliki bakat kemampuan fisik, baik bakat fisik alamiah maupun ketidakmampuan fisik alamiah, misalnya seperti cacat fisik.
Keduanya memiliki kelebihan dan memberikan kesempatan: satu untuk mengembangkan kekuatan dan yang lainnya untuk mengatasi kelemahan. Inilah yang menjadi prinsip atau pegangan Hahn’s berikutnya yaitu,
“Ada banyak kelebihan pada diri anda daripada yang anda pikirkan dan bayangkan.”
Tujuan Hahn adalah untuk menyediakan wahana ideal untuk mengaktifkan kesadaran dan potensi kekuatan tersebut, sehingga setiap orang dapat menemukan kesempurnaan jati diri manusianya dan salah satu wahana yang ia buat adalah Outward Bound atau lebih populer di Indonesia dengan istilah Outbound Training.
*dirangkum dari berbagai sumber
Executive adventure outbound malang. Sebagai salah satu provider outbound besar yang ada di Indonesia berusaha memberikan yang terbaik untuk anda.
Diambil dari Executive Adventure
 

KARANGASRI OUTBOUND (KAS) KARANGGENENG - SROWOLAN

Kabupaten Sleman yang merupakan bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal memiliki potensi daerah yang sangat beragam. Selain sektor pariwisata, agrobisnis, dan pendidikan, Kabupaten Sleman saat ini juga mulai ‘digairahkan’ dengan munculnya desa-desa wisata yang membawa potensi alam dan kearifan lokal masyarakatnya. Berlatar belakang Gunung Merapi yang menjadi salah satu ikon wisata alamnya, wilayah bagian utara yang merupakan kawasan lereng gunung seperti Tempel, Turi, Pakem, dan Cangkringan, mulai menggalakkan program pemberdayaan masyarakat melalui desa wisata. Salah satu desa wisata yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaannya adalah Agromina Wisata Karangasri Dusun Karanggeneng yang selanjutnya ditempat ini Berdiri suatu kawasan wisata yang kami beri nama Outbound Karangasri Adventure Service (KAS).
Berlokasi di Desa/Kel. Purwobinangun Kec. Pakem Kab. Sleman, Outbound Karangasri Adventure Service (KAS) memiliki fasilitas utama untuk kegiatan Outbound serta memiliki fasilitas pendukung untuk kegiatan camping ground, fishing, dan beragam wisata minat khusus lainnya. “Dengan fasilitas ini, berupa wahana outbond/ outing, camping ground, home stay, dan pemancingan, kami berupaya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya warga masyarakat untuk bisa ikut serta memanfaatkan Outbound Karangasri Adventure Service (KAS) Karanggeneng-Srowolan-Yogyakarta sebagai tempat pemberdayaan mereka (warga),” jelas Bapak Ahmad Junaidi (48) selaku perintis Outbound Karangasri Adventure Service (KAS).

Meskipun pembangunan sudah dimulai pada tahun 2008, namun Outbound Karangasri Adventure Service (KAS) Karanggeneng - Srowolan :Yogyakarta baru beroperasi efektif selama beberapa tahun terakhir ini. Hal itu dikarenakan pendanaan murni dari swadaya masyarakat, sehingga tidak seluruh bangunan fisik bisa diselesaikan dalam satu waktu. “Kami membangun ini (Outbound Karangasri Adventure Service / KAS) secara bertahap, pedomannya adanya dana berapa, kami cak’ke ( langsung digunakan / Bahasa Jawa),” imbuh Bapak Ahmad Junaidi. Alhasil, dengan dukungan penuh dari warga masyarakat, lahan seluas 3 hektar tersebut saat ini sudah bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan bagi kalangan pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum dengan fasilitas yang sangat memadai.
Menurut Bapak Junaidi, pada awalnya wilayah ini memiliki potensi masyarakat dan fasilitas alam yang memadai sebagai lokasi pengembangan desa wisata. “Potensi masyarakat yang kami miliki berupa potensi agro, yaitu salak pondoh, tanaman pangan, dan perikanan, sementara fasilitas alamnya berupa sungai dan embung (danau kecil),” imbuhnya. Atas dasar itulah, maka konsep awal desa wisata yang dikembangkan dan menjadi ‘brand’ Karangasri adalah AGROMINA, dengan sasaran utamanya wisata pertanian dan perikanan.

Pada perjalanannya, kemampuan para SDM yang berkecimpung di Dusun Karanggeneng telah mengalami perkembangan dibidang kegiatan outbound yang signifikan dibeberapa tahun terakhir, sehingga Karangasri memutuskan dan memberanikan diri untuk mengembangkan brand image Agromina kearah Outbound dan Camping Ground.
Jadi selain paket utama berupa out bond, susur sungai, camping ground, dan pemancingan, Outbound Karangasri Adventure Service (KAS) Karanggeneng- Srowolan : Yogyakarta juga memiliki wisata minat khusus lainnya. Paket wisata khusus tersebut antara lain paket pertanian (membajak sawah, memanen padi/ sayuran), paket perkebunan (cara budidaya salak, memetik buah salak), paket peternakan (cara beternak sapi/ kerbau/ kambing, memberi makan hewan ternak, memandikan hewan ternak), dan paket budaya (belajar karawitan, gamelan). Sementara bagi pecinta kuliner, Outbound Karangasri Adventure Service (KAS) Karanggeneng-Srowolan:Yogyakarta menyiapkan wisata kuliner dengan menu aneka olahan ikan dan berbagai menu tradisional (ndeso) seperti sego megono, gudangan, dan trancam.
Kendati masih menggunakan sistem pemasaran sederhana, yaitu dari mulut ke mulut, namun apresiasi masyarakat terhadap Outbound Karangasri Adventure Service (KAS) Karanggeneng-Srowolan ; Yogyakarta cukup tinggi. “Setiap akhir pekan kami selalu menerima kunjungan dan kegiatan dari berbagai pihak, baik itu kalangan pelajar, mahasiswa, company, masyarakat umum, dan instansi pemerintah,” tambah Bapak Junaidi. Dengan biaya Rp.40.000,00-Rp.60.000,00/ orang per hari, para pengunjung bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada di Desa Wisata Karangasri, sekaligus merasakan sejuknya alam lereng pegunungan dengan hamparan kebun salak dan persawahannya.

 Jadi, bagi Anda yang ingin ‘kembali ke alam’ dan menikmati paket wisata agromina, Outbound Karangasri Adventure Service (KAS) Karanggeneng_Srowolan:Yogyakarta menjadi salah satu alternatif yang bisa Anda pilih.

OUTBOUND SHABA : KARANGGENENG - SROWOLAN

Kami merupakan salah satu provider lokasi kegiatan outbound yang berada di Kawasan Pasar Perjuangan Srowolan, tepatnya berada di dusun Karanggeneng, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kab. Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.  

SHABA Outbound Karanggeneng-Srowolan- Yogyakarta mengedepankan kekuatan alam dan topografi tanah dalam berbagai dimensi kegiatan/program tanpa mengabaikan unsur savety  yang senantiasa kami jaga demi menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh pengunjung.

Suasana lokasi susur sungai yang masih merimba, air sungai yang jernih mengalir dengan gemericik bisikannya dan celotehan satwa yang sedang bercerita akan membawa suasana kegiatan terasa begitu dekat dengan alam beserta seluruh warnanya.

Dengan penuh kedekatan dan profesionalisme, para pendamping kegiatan lapangan kami akan mengajak anda untuk menelusuri sisi-sisi kehebatan jiwa anda yang selama ini tak tersentuh.

Setiap helai hembusan angin yang menyertai anda di SHABA Outbound Karanggeneng-Srowolan-Yogyakarta akan menguraikan kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Setiap jengkal tanah yang anda lewati dijalan setapaknya akan jujur mengakui begitu mereka bangga untuk dipijak.

Berbagai fasilitas kami persiapkan untuk menyambut kedatangan anda. Senyum anda adalah hal pertama yang kami perjuangkan untuk menghias kedatangan saat anda menapakkan kaki anda ditanah SHABA.

Kami bukan orang - orang hebat ditempat ini...BUKAN...andalah yang akan membuktikan betapa anda yang mampu...YOU'RE THE MAN...kami bukan apa - apa, tapi pada akhirnya...ANDA lah yang akan membuktikan semuanya.

TIM FASILITATOR SHABA OUTBOUND : KARANGGENENG-SROWOLAN

Seluruh sessi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan akan dipandu dan ditangani secara profesional oleh SHABA ADVENTURE Tim Management - Human Resources Managemen (OASP) yang telah berpengalaman dalam kegiatan-kegiatan outdoor training dan adventure programming.

Anda akan membuktikan bahwa kami adalah pribadi yang tidak lebih baik dari anda...tapi dengan seluruh tenaga kami, kami akan melayani anda menemukan mutiara - mutiara berharga dalam jiwa anda..
Di SHABA Outbound : Karanggeneng-Srowolan-Yogyakarta, kepuasan anda dalam beraktifitas adalah tanggung jawab kami. Saat anda memutuskan untuk ada dan hadir bersama kami saat itulah kita telah sepakat untuk saling memberi. Adalah kewajiban kami untuk memberi semua tantangan dan nilai - nilai alam...dan anda...anda jua yang akan memenuhi kewajiban untuk memberikan seluruh semangat anda dalam menjalani detik demi detik saat anda berada di atas tanah SHABA Outbound : Karanggeneng-Srowolan-Yogyakarta.

TOPOGRAFI TANAH : BANYU SUMILIR OUTBOUND CENTER : SROWOLAN - PAKEM - YOGYAKARTA

Sudah bukan rahasia lagi dan semua orang  tahu bahwa Yogyakarta memiliki jalur tracking yang fantastis dan sangat eksotik tapi, sedikit yang tahu dimana tepatnya titik-titik spot itu berada. Disini, Banyu Sumilir Outbound Center dengan bangga serta penuh keyakinan menyebut bahwa Lokasi Banyu Sumilir Outbound Center berada di salah satu jalur tracking terbaik yang ada di daerah pegunungan. 
Melewati lereng gunung Merapi, menapaki setiap punggung bukit, lalu menerjang sungai dan tebing dengan pemandangan fantastis, ditemani semilir angin pegunungan yang sejuk dan kicau burung sahut - menyahut membawa siapapun yang menikmatinya ke alam fantasi yang sangat menenangkan. Beberapa track yang menyajikan tantangan, cukup memacu adrenalin dan meningkatkan team dan pesonal confidence. Team kreatif Banyu Sumilir Outbound Center tidak tinggal diam menanggapi keindahan ini. Bebagai tantangan, fun game dan easy party disiapkan sepanjang track. Sungguh sebuah perjalanan yang menjanjikan pengalaman tak kan terlupakan. Untuk meningkatkan kreatifitas dan memperkokoh teamwork, sepanjang track selalu ada tantangan yang harus ditaklukan secara bersama - sama, yang tentu membuat perjalanan semakin berwarna dan penuh kenangan. 
So, apa yang anda bayangkan ketika anda dan team anda ditantang untuk membuka rahasia tersembunyi tentang keindahan dan tantangan di lereng gunung berapi teraktif di dunia??? Berhenti jika hanya berkhayal!! Jadilah saksi mata eksotisnya trip penuh sensasi ini. Hubungi kami, dan kunci pintu rahasianya akan menjadi milik anda !!

SEKILAS TENTANG OUTBOUND : BANYU SUMILIR OUTBOUND CENTER - SROWOLAN PAKEM YOGYAKARTA

Outbound training adalah  kegiatan pelatihan di luar ruangan atau di alam terbuka (outdoor) yang menyenangkan dan penuh tantangan. Bentuk kegiatannya berupa simulasi kehidupan melalui permainan-permainan (games) yang kreatif, rekreatif, dan edukatif, baik secara individual maupun kelompok, dengan tujuan untuk pengembangan diri (personal development) maupun kelompok (team development). Melalui kegiatan outbound, diharapkan lahir “pribadi-pribadi baru” yang penuh motivasi, berani, percaya diri, berfikir kreatif, memiliki rasa kebersamaan, tanggung jawab, kooperatif, rasa saling percaya, dan lain-lain.
Akhir-akhir ini, kegiatan outbound tengah menjadi tren dan fenomena yang kian banyak diminati. Berbagai organisasi, lembaga, dan perusahaan, ramai-ramai menyelenggarakan kegiatan outbound sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dan performa anggota atau pegawainya. Bahkan, untuk perusahaan yang sudah mapan dan sehat, biasanya setiap tahun sudah menganggarkan dana untuk kegiatan “keluar bersama” untuk menyegarkan pikiran, yang biasanya diadakan dalam bentuk tamasya atau rekreasi bersama ke objek wisata tertentu. Dan, belakangan seiring dengan tren outbound training, program rekreasi itu banyak yang di kemas dengan outbound, sebagai bentuk rekreasi edukatif yang dinilai lebih banyak memberi manfaat. Selain membuat fresh, di dalam kegiatan outbound juga mengandung banyak filosofi dan esensi materi yang mampu menggugah semangat (motivasi-inspiratif-prestatif).
Bahkan, saat ini, metode outbound mulai dilirik oleh dunia pendidikan dengan dijadikan sebagai sistem pendidikan alternatif berbasis alam, di mana proses pengajaran di lakukan di alam terbuka. Hal ini bisa dilihat dari munculnya sekolah alam di berbagai kota, seperti Banyu Sumilir Outbound Center yang berada di kawasan Pasar Perjuangan Srowolan, Dusun Srowolan Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem Kab Sleman Yogyakarta. Bahkan,Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan Yogyakarta menjadikan metode outbond sebagai variasi pembelajaran. Di Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan Pakem Yogyakarta, peserta didik diajak untuk belajar di alam terbuka.
Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan menyakini bahwa penggunaan metode outbond memberikan kontribusi positif terhadap kesuksesan belajar. Di Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan Pakem Yogyakarta ini, para peserta didik menjalani pembelajaran dengan cara-cara yang kreatif dan atraktif, sehingga aktivitas terasa nyaman dan sangat menyenangkan.
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki dalam bukunya, Quantum Learning : Unleashing The Genius In You, menceritakan bagaimana SuperCamp menjadi tempat yang sangat bagus untuk proses pembelajaran. di SuperCamp, semua kurikulum secara harmonis, merupakan kombinasi dari tiga unsur : keterampilan akademik, prestasi fisik, dan keterampilan dalam hidup.
Seperti halnya Bobbi DePorter sendiri sebagai penggagas  Super Camp sekaligus penulis buku Quantum Learning, Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan Pakem Yogyakarta meyakini bahwa agar efektif, belajar dapat harus menyenangkan. Mereka yakin bahwa belajar adalah kegiatan seumur hidup yang dapat dilakukan dengan menyenangkan dan berhasil. Untuk mendukung falsafah ini, Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan Yogayakarta sangat berhati-hati dalam mempersiapkan lingkungan, sehingga semua peserta kegiatan Outbound diBanyu Sumilir Outbound Center Srowolan Pakem Yogyakarta merasa aman, dan nyaman. Ini dimulai dengan lingkungan fisik sebenarnya, yang diperindah dengan tanaman, seni, dan musik. Ruangan harus terasa pas untuk kegiatan belajar seoptimal mungkin.
Di Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan Pakem Yogyakarta ini juga, kegiatan outbound dijadikan sebagai pendekatan untuk melakukan “dobrakan-dobrakan mitos”.  Tantangan-tantangan fisik digunakan sebagai metafora untuk mempelajari terobosan-terobosan belajar, sehingga terjadi pergeseran paradigma yang mengubah pemahaman mereka belajar.
Salah satu tantangan fisik adalah pelajaran talitemali yang digunakan oleh para siswa untuk memanjat pohon-pohon tinggi; berjalan di atas tali yang dipasang setinggi empat puluh kaki di atas tanah; melompat dari papan kecil ke atas galah untuk meraih palang; dan menjatuhkan diri dari ujung tangga ke dalam rengkuhan tangan-tangan anggota tim yang sudah menunggu di bawah. Ini merupakan hari yang menakutkan bagi siswa, dan kebanyakan dari mereka mengawali hari dengan perasaan bahwa mereka tidak akan dapat melakukanya. Ternyata, semuanya berhasil, dan kebanggaan yang diperoleh dengan keberhasilan ini langsung dipindahkan ke ruang kelas, di mana mereka merasa bahwa mereka pun akan berhasil. Inilah hasil terobosan-terobosan belajar yang terjadi pada ratusan siswa setiap musim panas sebagai hasil dari kegiatan ini.
Dalam perkembangannya, metode pelatihan alam terbuka (outbound) juga telah digunakan untuk kepentingan terapi kejiwaan. Pendekatan ini digunakan untuk meningkatkan konsep diri anak-anak yang nakal, anak pecandu narkotika, dan kesulitan di dalam hubungan sosial. Metode yang sama juga digunakan untuk memperkuat hubungan keluarga yang bermasalah dalam program family therapy (terapi keluarga).
Jadi...apa yang masih anda tunggu, silahkan anda berkunjung ke Banyu Sumilir Outbound Center Srowolan Pakem Yogyakarta untuk mengetahui seberapa besar anda akan mampu berkembang bersama pribadi-pribadi lain yang selama ini mendampingi anda.

Thursday, August 30, 2012

SROWOLAN (Sorowulan): RUMPUT HIJAU YANG BUTUH SIRAMAN

Jika rumput di halaman tetangga selalu tampak lebih hijau, maka tugas setiap orang semestinya adalah merawat dan menjaga agar rumput di halaman rumahnya tetap terlihat hijau di mata tetangga. Sayangnya, keberhasilan orang lain kadang begitu mudah membuat orang silau sehingga berusaha meniru dan meraih keberhasilan serupa tanpa menyadari bahwa potensi sendiri yang sebenarnya tak kalah berharganya justru menjadi terlantar karenanya.

Minggu pagi, 6 Juni 2010 lalu, kami komunitas Opoto (Onthel Potorono) ikut memeriahkan acara bersepeda disekitar kawasan Pasar Perjuangan Srowolan, tepatnya diDusun Srowolan Desa Purwobinangun, Kec. Pakem Kab. Sleman, Yogyakarta. Acara yang difasilitasi Dinas Pariwisata DIY ini melibatkan 500-an pesepeda dari berbagai komunitas sepeda, termasuk Opoto.

Sepagi itu, setelah menyusuri jalan lingkar, kami menuju ke utara lewat jalan Kaliurang dan berbelok ke jalan Monjali. Kawasan Jogja utara yang kami lewati benar-benar sudah berbenah. Jalanan begitu ramai oleh kepadatan kendaraan, sementara di kanan-kiri jalanan penuh dengan ruko, outlet, kafe hingga resto dengan nama-nama mentereng –sebagian besar berbahasa asing– menghiasi papan nama mereka.

Suasana asri dan membumi baru kami rasakan setelah di kilometer 14, tepatnya di perempatan SLB Dusun Balong Desa Donoharjo Kec. Ngaglik Kab. Sleman kami berbelok ke barat menuju dusun Sorowulan, atau yang di lidah masyarakat sekitar biasa disebut Srowolan. Konon, di dusun ini dahulu tinggal seorang empu yang terkenal karena kebiasaannya membuat keris pada setiap bulan purnama. Nama Empu Suro inilah yang kemudian diabadikan menjadi nama dusun Surowulan yang kemudian terlafalkan menjadi Sorowulan, bahkan Srowolan.

Lesung batu peninggalan Empu Suro
Ketika kami sampai di sudut pasar Srowolan, di bawah naungan sebuah pohon beringin besar kami melihat sebuah monumen berupa lesung batu. Di lesung batu itulah dahulu Empu Suro biasa mencelupkan keris yang sedang dibuatnya.



Pasar tradisional Sorowulan yang juga disebut Pasar Perjuangan Kasultanan ini pun adalah sebuah pasar bersejarah. Pada puncak kejayaannya, pasar yang didirikan pada tahun 1921 ini merupakan pasar terbesar kedua setelah pasar Ngasem. Di tengah keramaian pasar ini, dahulu para mata-mata pejuang Indonesia biasa berbaur dan bertukar informasi. Keluasan area pasar ini juga telah memungkinkan menjadi tempat persinggahan pasukan Siliwangi pada peristiwa hijrah Madiun. Kini, upaya mengembalikan fungsi dan keramaian pasar Sorowulan tengah dirintis kembali.

Apa yang kemudian kami saksikan pagi itu tak ubahnya sebuah rekontruksi zaman. Tak jauh dari panggung di sebelah monumen lesung batu itu sekelompok kanak-kanak bermain jathilan. Irama tabuhannya bertalu-talu seolah mengundang seluruh warga dusun untuk berkumpul. Sementara setelah para peserta sepeda wisata berdatangan, pasar itu segera dihidupkan oleh ramainya transaksi antara pembeli dan penjual sarapan, teh panas, serta aneka jajanan.


Sesaat kemudian, beratus-ratus pesepeda itu memulai perjalanan bersepeda dari sekitar area outbond Banyusumilir. Meskipun udara terasa sejuk dan segar, tetapi perjalanan melewati jalanan kampung di tepi perkebunan salak yang penuh tanjakan telah membuat peluh kami bercucuran. Untunglah kesegaran suasana yang ada terus menggairahkan semangat para peserta.

Terlebih ketika kami sampai di pos perhentian yang asri di kawasan Kembang Arum. Sungainya yang jernih dengan bangunan joglo yang terawat, serta kolam-kolam di antara tetumbuhan membuat para peserta terlihat betah. Mereka melepas lelah dan dahaga sambil tak lupa berfoto bersama. Para Opoters ada di antara mereka.

Separo perjalanan berikutnya merupakan rute yang memanjakan kaki kami. Jalanan terus menurun hingga tanpa terasa kami sudah kembali memasuki dusun Sorowulan.












Kami segera berkumpul di sekitar panggung menikmati konsumsi yang disediakan sambil menyaksikan pertunjukan jathilan dengan berbagai atraksinya yang menegangkan, sebelum acara seru yang juga ditunggu-tunggu tiba: pengundian doorprize.

Pembagian doorprize pun berjalan lancar tanpa berlarut-larut. Acara usai. Para peserta satu per satu pulang dengan wajah ceria sambil menjinjing beberapa makanan sebagai oleh-oleh, seperti jadah ketan, arem-arem, carang gesing, tempe serta tahu bacem, wajik ketan manis, dan tentu saja buah salak pondoh dari kebun setempat.

Sementara itu, karena masih ingin menikmati suasana desa, kami mengayuh sepeda perlahan menuju area outbond Banyusumilir. Di sana kami bertemu dengan beberapa panitia dan Pak Dukuh. Kami sempat berbincang tentang dusun Sorowulan, Kadilobo, dan Karanggeneng sebagai kawasan yang masih alami sehingga menyimpan potensi wisata yang saat ini begitu diminati. Apa lagi kawasan ini pernah menjadi bagian penting dari sejarah perjuangan bangsa. Sayuti Melik yang dikenal sebagai tokoh yang ikut berperan dalam penyiapan naskah proklamasi kemerdekaan RI adalah pemuda kelahiran dusun Kadilobo. Yang perlu dilakukan oleh kawasan ini adalah menjadi diri sendiri, mempertahankan keasrian alami, melestarikan warisan budaya tradisi yang penuh kearifan lokal sehingga menjadi pengobat dahaga bagi orang-orang yang mengunjunginya.

Kami juga sempat berkeliling melihat ada banyak tujuan wisata baru yang bermunculan di kawasan ini. Mereka menawarkan menu wisata yang hampir mirip satu sama lain: outbond berbasis pendidikan, bumi perkemahan, arena pemancingan, dan tempat makan. Beberapa seperti di Kembang Arum bahkan sudah dilengkapi dengan rumah tinggal.

Cara berpikir kami yang sederhana segera memunculkan sebuah pertanyaan, bagaimana kalau semua potensi yang ada ini dikelola bersama menjadi sebuah kawasan desa wisata yang terintegrasi? Misalnya untuk seluruh kegiatan outbond dipusatkan di satu area tersendiri, begitu juga dengan wisata air, penginapan, kebun salak, resto, dan pusat oleh-oleh serta cenderamata. Dengan demikian, tempat ini akan menjadi tempat tujuan wisata berskala besar yang sanggup menampung wisatawan dalam jumlah banyak.

Persaingan barangkali akan menempa kita menjadi kuat. Akan tetapi, ada kalanya untuk meraih sebuah kemenangan kita justru harus berhenti bersaing agar dapat saling berkolaborasi, menciptakan sinergi yang lebih berdayaguna demi kesejahteraan bersama.

Siang itu, hingga tiba saat pamitan, kami tidak menikmati semangkuk soto. Hanya saja, tangan kami sekarang menjinjing jadah tempe dan beberapa kilo salak pondoh yang manis untuk keluarga di rumah.


Wednesday, August 29, 2012

SELF CONFIDENCE IN FACT : BANYU SUMILIR

Pada dasarnya, semua orang memiliki kepercayaan diri. Hal ynag membuat seseorang terlihat tidak memiliki kepercayaan diri adalah kurangnya kesempatan yang diberikan bagi pengembangan semua potensi diri untuk diakui oleh lingkungan yang ada di sekitarnya. Salah satu cara yang dipakai untuk mendongkrak kepercayaan diri yang seseorang adalah dengan proses pengenalan terhadap kemampuan diri dan mencoba menerepakannya bagi kebutuhan orang banyak. 

Pengakuan terhadap kesanggupan diri juga tidak datang dengan mudah. bayak orang menganggap bahwa setiap orang diciptakan dengan strata kemampuan yang berbeda. Ada yang kemampuannya baik dan ada yang nyaris tidak mempunyaio kemampuan sama sekali. Cara pandang seperti itulah yang menyebabkan beberapa orang merasa tidak perlu mengembangkan diri untuk menjadi lebih baik, karena mereka merasa apa yang mereka bisa lakukan sekarang merupakan batas kemampuan mereka. Dan untuk hal yang lebih, itu menjadi bagian dari orang - orang yang memang tercipta untuk sanggup melakukan hal yang lebih. 
Self Confidence In Fact merupakan program petualangan dengan mengedepankan peningkatan kepercayaan diri secara personal. Kegiatan ini dikemas dalam Trip Hiking yang menakjubkan menuju puncak Gunung Merapi dengan melalui berbagai rintangan dan tantangan yang bertujuan untuk mendorong setiap peserta agar mengerahkan seluruh kemampuannya dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi selama malakukan kegiatan. Trip sensasional yang luar biasa akan menjadi daya dorong tersendiri agar peserta berusaha melewati setiap jengkal tantangan dengan mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Siapa yang mau berkembang menjadi lebih dari pada sekedar orang biasa, biarkan SELF CONFIDENCE IN FACT menjadi gerbang menuju pribadi yang lebih berkarakter dengan potensi yang dahsyat. Anda termasuk orang memiliki obsesi untuk menjadi hebat di masa depan?? Kenali seluruh potensi anda di SINI!!

CRUISE OUT OF BOUNDERIES; ONE DAY OUTING : BANYU SUMILIR

Inilah program Outing yang berhasil dikemas dengan cara dan pola yang matang,oleh team kreatif Banyu Sumilir. Sebuah program kegiatan yang selalu mengedepankan efektifitas ruang, gerak dan waktu dalam menjalankan kegiatan. 
Durasi yang sangat singkat sering kali menimbulkan keraguan akan tercapainya tujuan kegiatan Outing yakni menumbuhkan kembali kedekatan antar-persoal dalam team serta pembaharuan semangat kerja. Banyu Sumilir sangat memahami semua keraguan itu, tetapi tidak membuatnya menjadi penghalang bagi siapapun yang ingin melakukan kegiatan Outing dengan durasi yang singkat. 
Demi mematahkan semua keraguan tersebut, Banyu Sumilir merancang sebuah kegiatan Outing yang dilaksanakan dengan durasi yang singkat yakni 1 hari bahkan 1/2 hari. Metode pemadatan level dan learning in interest merupakan senjata yang digunakan agar peserta mampu menggapai tujuan Outing mereka dalam durasi yang sangat singkat setara dengan Outing yang dijalankan dalam jangka waktu lebih dari satu hari. Dalam hal ini, Banyu Sumilir tidak mau sesumbar, tetapi pembuktian adalah jalan keluar demi pembenaran. Anda kah termasuk yang kami tantang untuk membuktikan dahsyatnya program Outing super-efektif ini?? Di Banyu Sumilir, anda akan temukan bagaimana rasanya anda memberi tantangan kepada kami dan kami memberi tantangan kepada anda. So, di asri dan sejuknya alam kaki Gunung Merapi - Yogyakarta, Kami menanti tantangan anda!! 

SERVICE EXCELLENT dari Sebuah Desa Bernama KADILOBO GANDOK

Pada tanggal 14 Mei 2010, saya bersama teman-teman Wikimu mendapat kesempatan untuk menginap di Desa Wisata bernama Gandok Kadilobo yang terletak di daerah Sleman Sembada. Tentu saya tidak akan membahas secara detail mengenai desa tersebut. Karena saya belum memiliki materi yang cukup. Dan kalau teman-teman membutuhkan informasi detail mengenai tempat ini, saya yakin Google akan dengan senang hati membantu teman-teman semua. Hehehe…:-)

Tapi ada hal lain yang ingin saya tulis di sini. Sesuatu yang menurut saya sangat istimewa. Yaitu mengenai pelayanan yang mereka berikan kepada para tamu. Desa ini menawarkan konsep menginap berupa homestay. Jadi para tamu akan tidur di dalam rumah yang sama dengan pemiliknya. Dimana pemilik rumah akan menyediakan satu kamar khusus untuk tamu.


Soal fasilitas, mohon jangan berharap terlalu berlebihan. Karena setiap keluarga memiliki taraf ekonomi yang berbeda. Sehingga setiap rumah pasti memiliki fasilitas yang berbeda pula. Ada yang rumahnya besar, dengan kamar mandi di dalam, lengkap dengan fasilitas televisi. Namun ada pula yang rumahnya kecil dengan kamar mandi di luar. Yang berarti harus berbagi kamar mandi dengan pemilik rumah. Dan setiap orang tentu memiliki standar tersendiri mengenai definisi kamar mandi yang nyaman. Sekali lagi saya bilang, bahwa semua fasilitas tersebut bersifat relatif. Tidak bisa disamaratakan.

Namun ada suatu kesamaan dari semua penduduk yang menawarkan rumah mereka untuk dijadikan sebagai homestay. Sejak awal, para penduduk daerah ini memang sudah dibentuk pola pikirnya bahwa setiap tamu yang datang berkunjung adalah saudara jauh. Sehingga mereka memperlakukan para tamu selayaknya mereka memperlakukan saudara sendiri.

Saya akan berbagi sedikit cerita saya di desa ini. Saya mendapat kesempatan untuk menginap di rumah keluarga Bapak Suwanto. Saya dan seorang teman tiba di rumah ini sekitar pukul 11 malam. Saat saya tiba, rumah dalam gelap dan keadaan tertutup rapat. Sangat wajar memang, karena jam segitu adalah waktunya tidur. Namun ketika pintu saya ketuk dan mengucapkan salam, langsung saja terdengar suara dari dalam dan ibu pemilik rumah langsung membuka pintu. Ia berpenampilan rapi dan bersama putri kecilnya menyambut kami dengan senyum hangat. Bayangkan, jam 11 malam, waktu dimana seharusnya mereka menikmati istirahat malam, mereka masih sempat menyambut kami secara istimewa seperti itu. Ah, sungguh indahnya dunia…

Pagi hari, ketika saya bangun pukul 05.30 WIB, saya mendapati di ruang tamu depan kamar tidur saya sudah tersedia air hangat lengkap dengan sepiring gorengan beserta salak pondoh. Maklum saja, salak pondoh adalah hasil unggulan dari daerah tersebut. Sehingga setiap keluarga memiliki pohon sendiri. Dan kebetulan musim panen baru saja berlalu. Sehingga persediaan salak masih banyak.

Secara fasilitas dan jenis makanan yang disediakan, tentu sangat berbeda dengan yang ditawarkan oleh hotel bintang 5. Namun secara pelayanan, desa ini menawarkan pelayanan yang sama hebatnya, atau bahkan melebihi pelayanan yang diberikan oleh hotel bintang 5. Jika memiliki uang, kita bisa membayar hotel bintang 5 untuk mendapatkan fasilitas super mewah. Tapi mendapat perlakuan istimewa seperti yang diberikan oleh keluarga Bapak Suwanto kepada saya, tentu tidak dapat dinilai dengan uang. Berapapun nilainya. Karena pelayanan yang diberikan secara tulus dari hati, akan dapat dinikmati secara istimewa oleh si penerima layanan tersebut. Dan tentu saja, hal ini adalah suatu pengalaman menarik yang tidak ingin saya lupakan.
Jadi, apakah kalian tertarik untuk mengunjungi Desa Gandok Kadilobo dan merasakan sensasi keramahan serta pelayanan istimewa yang siap ditawarkan oleh para penduduknya? Selamat mencoba… ;-)

di post oleh : Dwi Petronela  
source        : http://www.wikimu.com/news/displaynews.aspx?id=17000

Monday, August 27, 2012

SABTU MALAM, SAPARAN MERTI BUMI DI KADILOBO - GANDOK

Sleman, Seruu.com - Masyarakat padukuhan Gandok Kadilobo Purwobinangun Pakem Sleman akan menyelenggarakan Saparan Merti Bumi dalam rangka memperingati bulan Sapar tahun 1944 kalender Jawa, Sabtu Malam 29 Januari 2011 di padukuhan setempat. Acara tersebut dimaksudkan sebagai perwujudan rasa syukur terhadap Alloh SWT atas limpahan berkah dan karunia kepada warga masyarakat setempat. Demikian diungkapkan Ketua panitia Fajar Astono, Senin 24 Januari 2011 di Kadilobo Purwobinangun Pakem.

Fajar Astono mengatakan bahwa saparan merti bumi tersebut sekaligus sebagai wujud harapan akan semakin meningkatnya penghasilan dibidang pertanian bagi warga masyarakat setempat yang tentunya akan meningkatkan kesejahteraannya. Disamping itu event tersebut diharapkan sebagai sarana mewujudkan rasa kebersamaan, parsatuan dan kesatuan serta semangat gotong royong antar warga masyarakat khususnya di lingkungan Padukuhan Gandok Kadilobo.

Adapun rangkaian acara saparan tersebut diawali dengan Semaan  Al-Quran 30 Juz pada hari Sabtu 29 Januari 2011 pukul 05.00 18.00 WIB. Dilanjutkan pada malam harinya dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Semar Bangun Kayangan oleh dalang Ki Seno Nugroho dengan bintang tamu Marwoto dan Yati Pesek.[dks/is]

picture : property of griyawisata.com

Sunday, August 26, 2012

MEMBAJAK DISAWAH, ASYIK TAPI TIDAKLAH MUDAH : DESA WISATA KADILOBO - GANDOK


Dalam rangkaian Wikimu Wisata Mudik 9 Kota (13-16 Mei), rombongan ‘mendarat ‘ di desa wisata Gandok Kadilobo, Sleman (14-15 Mei), kami mendapat kesempatan belajar menjadi petani di sawah. Memang tidak semua proses bertanam di sawah kami alami, hanya saat membajak dan menanam padi.

Kami dibawa oleh Silih dan Candra, pemandu lokal dari dusun ini, ke areal persawahan. Satu petak lahan tampak sejak dibajak dan petak di sebelahnya sedang ditanami. Sebelum turun ke sawah, Mas Silih menjelaskan dahulu prosesnya . “Sawah yang hendak ditanami, biasanya dibajak dulu. Ada 2 proses, pertama ngluku dulu, setelah itu digaru,”kata Silih kepada rombongan Wikimu, yang nampak sebagian peserta memperhatikan tapi tidak menyimak...he..he...  

Ngluku dan Garu adalah kata dari bahasa Jawa, yang kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, sama-sama berarti membajak. Tetapi bentuk kegiatannya berbeda. Ngluku, adalah aktivitas membalikkan tanah, agar lapisan tanah yang di bawah berganti di atas. Dan rumput atau batang padi yang tersisa (dari panen), agar tertimbun di bawah, sehingga bisa menjadi pupuk alami. Caranya dengan bantuan sapi atau kerbau. Binatang ini menarik alat ngluku yang mirip dengan ujung cangkul tetapi agar miring, sehingga tanah yang dilewati akan membalik secara otomatis.
Kita yang ngluku, cukup menekan alat ini agar terbenam ke dalam tanah. Selanjutnya serahkan pada sapi atau kerbau yang akan menariknya. Tetapi tidak mudah lho menekan alat ini, karena cukup berat dan mesti mengikuti irama gerak si sapi. Kalau tidak, bisa terjatuh-jatuh, seperti yang aku alami.

Lalu setelah tanah sawah itu selesai dibolak-balik, maka saatnya diratakan, namanya kegiatan garu. Garu ini lebih mudah daripada ngluku. Karena cukup duduk di atas bambu yang ditarik oleh sapi/kerbau. Beban tubuh kita yang membuat garu (seperti bilah papan) tertekan ke bawah dan sekaligus meratakan tanah yang sudah dibolak-balik tadi. Enak juga duduk di atas bambu…kalau cuma sebentar. Tapi lama-kelamaan capek juga…

Setelah tanah rata, langkah selanjutnya adalah menanam padi. Melihat ibu-ibu yang menanam kayaknya mudah dan asyik-asyik aja. Teorinya menanam padi dengan jalan mundur dan memberi jarak antar padi sekitar 20 cm. Memang mudah sih nanamnya, tinggal celup-celup aja ke dalam lumpur. Tetapi ketika kami selesai menanam, ternyata miring dan tidak teratur. Tidak serapi ibu-ibu itu. Ada yang menanam satu baris saja sudah kecapekan, karena mesti membungkuk dan menahan terik matahari. Padahal ibu-ibu itu menanam sampai siang hari dan di lahan yang cukup luas.

Setelah padi-padi itu selesai ditanam, maka tahap selanjutnya adalah perawatan sampai masa panen. Tentu perawatan juga tidak sederhana, mesti dipupuk, diberi pestisida agar tidak kena hama, mengusir burung, mengaliri air dengan cukup, dstnya, demikian penjelasan Candra, yang merangkap marketing dari wisata desa ini.

Kami, rombongan Wikimu, tidak melanjutkan kegiatan ini, karena perawatan sampai panen membutuhkan waktu 3-4 bulan. Tetapi paling tidak pelajaran hari itu, ternyata menanam padi , khususnya membajak itu tidak mudah. Tidak semudah membeli beras sekilo di warung atau minimarket. Butuh kesungguhan dan kecintaan untuk merawat padi menjadi beras…

dipost oleh  : bajoe-jakarta
source        :  http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=17011